Amati gambar diatas, apa pendapat kalian tentang gambar tersebut?. 3 pendapat yang paling menarik akan dipilih sebagai pemenang dan memperoleh hadiah masing masing berupa :
BUKU TULIS dan UANG JAJAN Rp. 50.000,-
Quiz ditutup pada hari Minggu, 1 Februari 2015 jam 24.00 WIB.
Hadiah akan dikirim kepada pemenang melalui pos ke alamat sekolah.
Keputusan Pemenang Quiz tidak dapat diganggu-gugat.
Catatan : Quiz ini khusus untuk siswa pelajar SD, SMP, SMA dan yang sederajat.
Bagi yang ingin mengirimkan pendapatnya, silakan melengkapi form berikut ini :
Bagi yang belum punya username agar mendaftar dahulu atau klik disini
QUIZ DITUTUP
Pemenang :
1. DD’ers : Zaidatul Ilmiyah
Sekolah : MA MUHAMMADIYAH 02 PONDOK MODERN PACIRAN
Kelas : X.1
2. DD’ers : Regina Kencono Putri
Sekolah : SMAK Untung Suropati Sidoarjo
Kelas : XII IPA-1
3. DD’ers : Marya Monica Margareta
Sekolah : SMP Negeri 2 Tulungagung
Kelas : VII-J
DD’ers : Marya Monica Margareta
Sekolah : SMP Negeri 2 Tulungagung
Kelas : VII-J
Gambar di atas adalah potret dunia pendidikan saat ini. Seorang guru yang tengah
menjelaskan materi pelajaran, justru diabaikan oleh murid-muridnya karena sibuk
dengan kegiatan masing-masing. Seharusnya, sebagai generasi muda bangsa, kita harus
menghormati orang lain. Apalagi, guru adalah orang yang lebih tua dari kita. Kita
harus bisa menyadari, bahwa tanpa bimbingan dari guru, kita tidak bisa menjadi orang
yang sukses. Kita harus berusaha fokus belajar, dan sadar bahwa orang tua kita
banting tulang membiayai sekolah agar kita mendapat ilmu demi masa depan yang cerah.
Selain itu, guru juga harus mampu membaca situasi kelas. Saat ini, guru harus mampu
membuat siswanya semangat serta fokus belajar. Mungkin dengan sistem pengajaran yang
menarik, siswa akan lebih semangat belajar.
DD’ers : Sonya Dwikita Widyawati
Sekolah : SMA Negeri 1 Kedungwaru
Kelas : XI-4MIA
Ilustrasi diatas menunjukkan peristiwa yang kerap terjadi di sekolah pada masa kini.
Ketika guru sedang mengajar, para siswanya justru sibuk dengan kegiatannya
sendiri-sendiri. Para siswa mengabaikan gurunya, seolah apa yang sedang diterangkan
oleh guru tidak akan berguna bagi masa depannya. Fenomena tidak fokus belajar
semacam ini bisa dipicu oleh sang guru atau siswa itu sendiri. Sekarang, guru harus
pandai menyampaikan pelajaran dengan cara yang menarik sehingga tidak membuat para
siswa bosan. Guru harus bisa memicu siswa agar fokus dan semangat belajar. Sementara
itu, sebagai seorang siswa, kita harus sadar bahwa sekolah adalah hal yang penting
untuk masa depan kita. Kita juga harus mampu menghargai guru yang tak kenal lelah
mendidik kita. Selain pengajaran yang cenderung membosankan, fenomena tidak fokus
belajar juga dipicu oleh penggunaan gadget yang berlebihan. Sebagai seorang pelajar,
seharusnya kita mampu menggunakan gadget secara bijaksana. Kita harus tahu tempat
dan waktu, saat belajar di sekolah kita harus bisa meminimalisir penggunaan gadget.
🙂
DD’ers : Regina Kencono Putri
Sekolah : SMAK Untung Suropati Sidoarjo
Kelas : XII IPA-1
Gambar itu menunjukkan bahwa manusia biasanya kalau dibatasi,diperintah,atau
dilarang pasti makin bandel dan memberontak,terutama kaum remaja.Kalau disuruh
belajar dan fokus,justru tidak dilakukan.Apalagi godaan untuk tidak belajar jaman
sekarang makin besar,terutama dengan majunya teknologi.Ada saja pelajar yang
mengantuk dan tidur,ngobrol sendiri dengan temannya,main HP,berdandan,mendengar
musik,dll.Pelajar yang berniat belajar sungguh-sungguh menjadi terganggu dengan
mereka yang tidak serius.Karenanya diperlukan peraturan yang ketat serta sanksi yang
berat untuk mendisiplinkan pelajar-pelajar yang tidak serius belajar dan
sekolah,supaya kualitas warga negara meningkat dan mampu bersaing dengan warga
negara lain.Kasihan bila bapak-ibu guru sudah bersusah payah mengajar tapi tidak ada
yang memperhatikan dan saat ulangan nilai jelek semua.Majukan pendidikan Indonesia!
DD’ers : Zaidatul Ilmiyah
Sekolah : MA MUHAMMADIYAH 02 PONDOK MODERN PACIRAN
Kelas : X.1
Realita yang saat ini terjadi, guru menerangkan didepan kelas. Tapi, para murid
asyik dengan kesibukan diri sendiri. Mulai tidur, mengobrol, dan sebagainya. Padahal
seharusnya, siswa ketika sudah masuk kelas harus siap menerima pelajaran dari guru
dan harus fokus dalam belajar. bukan malah fokus dalam kesibukan sendiri.
DD’ers : rizqy dwi rahmayanti
Sekolah : MA muhammadiyah 02 pondok modern paciran lamongan
Kelas : X.I
pelajaran kali ini adalh tentang bagaimana caranya fokus belajar meninggalkan guru
tradisi yang sangat luar biasa dan telah menjadi perilaku wajib bagi setiap siswa di
jenjang manapun,
seharusnya semua siswa bisa menghargai guru mereka dengan baik
DD’ers : shella cahya eka
Sekolah : SMP Negeri 12 Bekasi
Kelas : 7.8
JAMAN SEKARANG….
hal seperti itu sudah menjadi tradisi bagi kalangan remaja,para remaja bukan fokus
mendengarkan pelajaran tetapi malah fokus dengan urusan sendiiri seperti
mengobrol,berdandan,tidur dll.
hal ini sebaiknya segera di tegur,agar para remaja memahami pentingnya fokus pada
pelajaran.
DD’ers : Lina Nurhanifah
Sekolah : SMK Negeri 1 Purwokerto
Kelas : XII Farmasi 2
Sebagai remaja, khusunya yang masih di bangku sekolah, setiap harinya pasti
dihadapkan dengan yang namanya kegiatan belajar mengajar (KBM). Sudah menjadi
rahasia umum, bahwa KBM adalah sesuatu yang membosankan (untuk beberapa murid).
Sekalipun guru yang ada di depan kelas dengan semangat membagikan ilmunya, kalau
kita sudah merasa bosan, ya sudah, sulit rasanya untuk bisa fokus pada materi yang
diterangkan.
Sebenarnya banyak faktor yang membuat murid enggan memaksa dirinya untuk bisa fokus
memperhatikan gurunya. Secara umum, ada dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal (datang dari dalam) misalnya kemauan dan kepribadian.
Dalam KBM, kemauan keras untuk tetap fokus sangat menentukan apakah murid dapat
berusaha memperhatikan gurunya atau tidak. Kepribadian, pada beberapa remaja, memang
ada yang mempunyai sifat cenderung cepat bosan, jadi mungkin beberapa menit awal
mereka fokus, tapi hanya sesat, setelah itu konsentrasi mereka pecah karena bosan.
Untuk faktor eksternal, banyak hal sebenarnya yang bisa membuat murid kurang
berkonsentrasi dalam KBM. Misalnya gaya gurunya dalam penyampaian materi dirasa
kurang sesuai dengan keinginan kita, atau bisa jadi karena teman kita. Saat kita
berusaha fokus, mungkin teman satu bangku atau yang lainnya mengajak kita ngobrol
atau mereka melakukan hal-hal yang menarik perhatian kita sehingga kita lebih fokus
pada mereka dibandingkan pada guru yang menyampaikan materi.
Intinya, sebagai pelajar kita harus bersikap sebagaimana pelajar, bertugas dan
berhak belajar. Dalam KBM, sebenarnya banyak manfaat yang harusnya bisa kita ambil
selain ilmu. Misalnya menghargai orang lain (guru), bukankah sebelum ingin dihargai
orang lain, kita harus menghargai orang lain? Sebelum menghargai orang lain,
berlatihlah untuk menghargai diri sendiri. Caranya? Dengan memanfaatkan kemampuan
kita untuk bisa fokus, fokus, dan fokus. Dengan fokus, artinya kita bisa menghargai
diri sendiri yang mencoba memahami materi yang bisa kita gunakan pada ulangan atau
penerapannya di kehidupan sehari-hari.
DD’ers : Andri Imanudin
Sekolah : SMA N 1 BREBES
Kelas : XI IPA 3
gambaran pelajar dewasa ini ketika jam KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung
bukannya fokus belajar tetapi malah ramai sendiri, ngobrol, main HP, ,make up,
musikan bahkan ada yang tidur. lucu yah
DD’ers : miftah khusnifa
Sekolah : MAN 3 Jakarta Pusat
Kelas : 10.Agama
– wahh parahh nihh.. Guru sedang menerangkan seharusnya para siswa-siswi harus
memperhatikannya. bukan malah asik sendiri.
– Belajarnya tidak kondusif
– Dikelas itu bukan tempatnya buat Tidur,Dengerin Musik,Mainan Hp, ataupun Dandan
(pas di jam pelajaran) disekolah itu tempatnya buat BELAJAR/MENUNTUT ILMU 😀
DD’ers : Muhammad Mirza Irfan Bareza
Sekolah : MA Muhammadiyah 02 Pondok Modern Paciran
Kelas : XII IPA 2
Fokus, fokus dan fokus. Pada gambar diatas, sang guru memerintahkan para muridnya
untuk fokus pada pelajaran. Namun murid-murid sangat asik dengan dunianya
masing-masing. Ini disebabkan karena suasana belajar dalam kelas yang monoton, tidak
ada komunikasi dua arah, antara murid dan guru (diskusi). Bisa dikatakan juga
terlalu berpaku pada buku. Itu terasa membuat bosan murid-murid. Akhirnya mereka
lebih memilih menghilangkan rasa bosannya dengan melakukan kegiatan yang
mengasikkan, bagi mereka. Ada yang tidur, bercermin, bbm-an dan lain sebagainya.